Tugas Kelompok 2
Sistem Informasi Manajemen
tentang :
Bisnis Elektronik (E-Business)
dan Kerja Sama Global
Disusun Oleh :
Ade
Ahmad Ridho : 1630403002
Dina
Nurul Fiti : 1630403026
Dosen
Pembimbing :
Ileh Satria, SE.,
MA., M.Si
JURUSAN EKONOMI SYARIAH KONSENTRASI MANAJEMEN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM ( IAIN )
BATUSANGKAR
2018
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunianya sehingga makalah
yang berjudul “Bisnis Elektronik (E-Business)
dan Kerja Sama Global” ini dapat terwujud
sesuai dengan yang direncanakan. Sesuai dengan judul makalah ini dimaksud untuk
digunakan sebagai pegangan dalam memahami dan mengetahui seputar konsep bisnis elektronik (e-business) dan kerja
sama global.
Pemakalah percaya bahwa
makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini pemakalah menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak khususnya dosen pembimbing, Bapak Ileh Satria, SE.,
MA., M.Si yang sudah membantu terwujudnya tugas makalah ini. Sesuai dengan pribahasa yang
berbunyi “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”
maka pemakalah menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu saran dan kritik dari manapun akan pemakalah
terima dengan senang hati.
Akhir kata pemakalah berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi kami pemakalah sendiri maupun pembaca
sekalian.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Pembelajaran 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Proses Bisnis dan
Sistem Informasi 3
B.
Jenis-Jenis Sistem Informasi 6
C.
Sistem-Sistem untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial 11
D.
Fungsi Sistem Informasi di Dalam Bisnis 17
E.
Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business
18
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan...............................................................................
19
B.
Saran.......................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada era saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangatlah pesat. Perkembangan tersebut diikuti dengan penerapannya
yang semakin intensif untuk kegiatan industri, bisnis, maupun keperluan
lainnya. Sehingga masyarakat pun dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang ada.
Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin tinggi, maka
diperlukan sebuah sistem kerja yang cepat, efektif dan efisien. Apalagi pada
saat ini komunikasi bisnis mulai beralih dari komunikasi langsung hingga komunikasi
dengan bantuan internet. Dan di tengah semakin majunya dunia teknologi dan
semakin banyaknya kebutuhan akan pelayanan dalam dunia bisnis untuk memuaskan
kebutuhan konsumen dan melengkapi aplikasi dalam suatu organisasi maka
dilahirkanlah tren e-business.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian proses bisnis dan sistem informasi?
2.
Apa saja jenis-jenis sistem informasi?
3.
Bagaimana sistem-sistem untuk kolaborasi dan bisnis
jejaring sosial?
4.
Apa fungsi sistem informasi di dalam bisnis?
5.
Apa faktor-faktor keberhasilan e-business?
C. Tujuan
Pembelajaran
1. Mampu
mengetahui apa pengertian proses
bisnis dan sistem informasi.
2. Mampu
mengetahui apa jenis-jenis sistem
informasi.
3. Mampu
mengetahui bagaimana sistem-sistem
untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial.
4. Mampu
mengetahui apa fungsi sistem
informasi di dalam bisnis.
5. Mampu
mengetahui apa faktor-faktor
keberhasilan e-business.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Proses Bisnis
dan Sistem Informasi
1. Proses
Bisnis
Proses
bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk
atau jasa. Kegiatan ini
didukung oleh aliran material, informasi, dan pengetahuan dari berbagai pihak yang
terlibat dalam proses bisnis. Proses
bisnis juga mengacu pada cara yang unik dimana organisasi mengoordinasikan
pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, serta cara-cara yang dipilih manajemen
dalam mengoordinasikan pekerjaan.
Secara
garis besar kinerja sebuah perusahaan bisnis bergantung pada seberapa baik
proses bisnis dirancang dan dikoordinasikan. Proses bisnis sebuah perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan
kompetitif, jika mereka memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau
beroperasi lebih baik dari pesaingnya. Proses bisnis
juga dapat menjadi beban jika mereka didasarkan pada cara kerja yang
ketinggalan zaman/tidak sesuai kebutuhan yang menghambat efesiensi dan respon
organisasi
Setiap
bisnis dapat dilihat sebagai kumpulan proses bisnis, beberapa di antaranya merupakan bagian
dari proses yang memiliki cakupan yang lebih besar. Misalnya, menggunakan
mentor/pendidikan, wiki, blog, dan
video adalah bagian dari proses manajemen pengetahuan secara keseluruhan. Banyak
proses bisnis yang terkait dengan area fungsional tertentu. Sebagai contoh, fungsi-fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi pelanggan, dan fungsi sumber daya manusia
bertanggung jawab untuk merekrut pekerja. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 43)
Tabel 2.1
Contoh-Contoh Fungsional Proses Bisnis
Area Fungsional
|
Proses-Proses Bisnis
|
Manufaktur
dan produksi
|
Menyusun produk, pemeriksaan
kualitas, menyediakan kebutuhan material.
|
Penjualan
dan pemasaran
|
Mengidentifikasi
pelanggan, memperkenalkan produk kepada konsumen, menjual produk.
|
Keuangan dan
akuntansi
|
Membayar
kreditur, menyusun laporan keuangan, mengelola keuangan.
|
Sumber daya manusia
|
Merekrut
karyawan, mengevaluasi hasil pekerjaan karyawan, melibatkan karyawan dalam
rencana yang menguntungkan.
|
2.
Bagaimana
Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis
Sistem
informasi mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses bisnis yanga
sebelumnya dilakukan secara manual, seperti
memeriksa kredit, atau
mencetak tagihan, dan
mengirim pesanan. Namun
sekarang teknologi informasi dapat melakukan lebih banyak lagi. Teknologi baru
dapat betul-betul mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan lebih banyak
orang untuk mengakses dan berbagi informasi, mengubah prosedur yang seharusnya
dikerjakan secara berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta
menghilangkan hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan. Teknologi
informasi yang baru, sering
kali mengubah cara organisasi bisnis yang baru secara menyeluruh. Mengunduh berbagai macam e-book
dari amazon, membeli computer secara online di
Bes Buy, dan mengunduh musik dari iTunes adalah
proses bisnis yang sangat baru berdasarkan model bisnis baru, yang tak dapat dibayangkan tanpa
teknologi informasi saat ini.
(Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 45)
3.
Model Bisnis
Penerapan
e-business tidak hanya sekadar penerapan internet atau teknologi dari
sisi teknisnya saja, tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis. E-business
sekarang dipandang sebagai transformasi struktur bisnis yang mengubah cara dan
model bisnis untuk bersaing mendapatkan laba. Sebagai contoh adalah
Encyclopedia Britannica yang dulu berbisnis menawarkan barangnya di toko,
melalui wiraniaga (salesman) atau katalog-katalog. Dengan adanya
internet, perusahaan ini segera mengubah model bisnisnya dengan menjualnya melalui
internet.
Perubahan
struktur atau model bisnis sudah mulai merambah ke semua industri bisnis,
seperti jasa keuangan, distribusi barang, pengecer, agen, dan sebagainya.
Melalui penggunaan e-business, industri-industri ini mulai
mentransformasikan dirinya dari model bisnis yang konvensional menjadi model
bisnis yang baru, seperti penyedia jasa aplikasi, penyedia jasa internet,
portal, dan lain sebagainya.
Transformasi
model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah terutama pada perusahaan yang
sudah mapan dengan model tradisionalnya. Alasannya adalah :
a. Manajemen
merasa model konvensional tersebut merupakan model yang sudah tepat dan
menghasilkan laba. Pemikiran seperti ini benar jika kondisi persaingan
statis-tidak dinamis yang berubah terus menerus karena banyak faktor
lingkungan.
b. Keengganan
untuk mentransformasi ke struktur baru karena banyaknya modal yang sudah
ditanamkan, misalnya aset-aset tetap yang tidak dapat dikembalikan karena
perubahan struktur. Manajemen pun tidak mau mengorbankan lini produknya yang
sudah berhasil bertahun-tahun. (Jogiyanto Hartono, 2013: 107-108)
B.
Jenis-Jenis
Sistem Informasi
Organisasi
bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem
yang mendukung proses-proses tersebut dalam tiap area fungsi bisnis utama
penjualan dan pemasaran, manufaktur
dan produksi, keuangan
akuntansi, serta sumber
daya manusia.
1.
Sistem-Sistem
Untuk Kelompok Manajemen Yang Berbeda
a.
Sistem
Pemrosesan Transaksi
Sistem
pemrosesan transaksi (transaction
processing system-TPS) adalah sistem kumputerisasi yang mengoperasikan dan mencatat transaksi
rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis, seperti entri pesanan penjualan, pengajian, karyawan
yang mencatat, dan mengirim.
Tujuan utama
dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin
dan untuk memantau
arus transaksi seluruh perusahaan. Berapa
banyak barang lokasi penyimpanan barang? Untuk menjawab pertanyaan semacam ini, umumnya informasi harus tersedia
dengan mudah, terkini, dan akurat.
b.
Sistem untuk Intelijen Bisnis
Intilijen bisnis
(business intelligence) adalah istilah terkini mengenail data dan
perangkat lunak untuk mengorganisasi, menganalisis, dan menyediakan akses kepada data untuk
menbantu manajer dan pengguna lain dalam sesuatu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih berdasarkan
informasi. Intelijen bisnis
menunjukan segala hal yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan pada setiap
tingkat manajemen.
Beberapa jenis
sistem intelijen bisnis mendukung lebih banyak pengambilan keputusan tanpa
pengulangan (non-routine). Sistem
pendukung keputusan (decision support system-DSS) berfokus pada
masalah-masalah yang unik dan dan cepat berubah, yang
prosedur dalam mencapai atau menghasilkan suatu solusi belum ditentukan
sebelumnya secara keseluruhannya.
Sistem pendukung eksekutif (executive support system-ESS) membantu
manajemen senior dalam mewujudkan keputusan-keputusan yang telah dibuat. Sistem
tersebut ditujukan untuk mendukung pengambilan keputusan tanpa routine yang
membutuhkan pertimbangan, evaluasi, dan wawasan karena tidak ada prosedur
terprogram yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menciptakan solusi. ESS
menyajikan grafik dan data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah
digunakan oleh manajer senior
ESS dirancang untuk menggabungkan data kejadian-kejadian
dari luar perusahaan, seperti perubahan peraturan pajak ataupun kondisi
pesaing, serta merangkum informasi dari lingkungan dalam perusahaan melalui SIM
dan DSS. Sistem tersebut menyaring, meringkas, dan memantau data-data penting,
seperti menampilkan data terpenting bagi manajer senior. Menariknya, sistem ini
telah dilengkapi kemampuan analisis dari intelijen bisnis untuk menganalisis
tren, perkiraan/ramalan, serta pencarian data secara lebih terperinci. (Kenneth
C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 46-53)
2.
Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung
a.
Aplikasi
Perusahaan
Menjalankan
secara bersama-sama berbagai macam sistem yang berbeda-beda telah menjadi tantangan utama bagi suatu
perusahan. Umumnya, perusahaan menggunakan dua cara, yaitu
membiarkan
sistem tumbuh
secara alami dalam perusahan atau menggunakan jasa perusahan yang lebih kecil. Ada beberapa solusi untuk masalah ini. Salah
satu solusinya adalah dengan mengimplementasikan aplikasi perusahaan (enterprise
application), yang menjangkau seluruh area fungsional, berfokus pada
pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di seluruh perusahaan, dan menjangkau
seluruh tingkat manajemen. Aplikasi perusahaan
membantu perusahaan membantu perusahaan lebih fleksibel dan produktif dengan
cara mengoordinasikan proses-proses bisnis menjadi lebih singkat, serta mengintegrasikan kelompok-kelompok
proses guna menciptakan pengelolaan sumber daya serta layanan pelanggan yang
efisien.
Terdapat
empat kategori utama aplikasi perusahaaan: sistem perusahaan, sistem pengelolahan, rantai pasokan, sistem pengelolaan hubungan pelanggan, serta sistem manajemen pengetahuan.
Sistem
perusahan (enterprise
system) yang digunakan
oleh perusahaan sering disebut sebagai perencaanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), untuk mengintegrasikan proses bisnis pada area
manufaktur dan produksi, keuangan
dan akuntansi, penjualan dan
pemasaran, serta sumber
daya manusia ke dalam sebuah sistem perangkat lunak tunggal. Informasi yang sebelumnya terpecah-pecah
berdasarkan beberapa sistem, disimpan kedalam bentuk data tunggal komprehensif
(dapat dipahami oleh semua sistem) pada sebuah lokasi penampuangan data, yang
dapat digunakan oleh banyak bisnis yang berbeda-beda.
Sistem
manajemen rantai pasokan.
Perusahaan menggunakan sistem manajemen
rantai pasokan (supply chain management-SCM) untuk mengelola hubunganya
dengan pemasok. Sistem
ini membantu pemasok, perusahaan
pembeli, distributor, dan perusahaan logistik berbagi informasi tentang pesanan, produksi, tingkat
persedian, serta pengiriman
produk dan jasa, sehingga
mereka dapat memanfaatkan sumber daya, memproduksi, mengirimkan barang dan jasa secara
efisien. Sementara itu, tujuannya adalah untuk
menghasilkan produk menggunakan sumber daya yang dimiliki dalam jumlah yang
tepat, sesuai dengan jumlah konsumsi pelanggan dengan biaya serendah mungkin
dan waktu secepat mungkin. Sistem ini meningkatkan
keuntungan perusahaan
dengan cara menurunkan biaya pembuatan dan permidahan produk, serta memungkinkan para manejer menbuat
keputusan yang lebih baik terkait pengorganisasian, pengalokasian sumber daya, produksi, serta
pendistribusikan. Sistem
manajemen rantai pasokan adalah salah satu sistem antar-organisasi (interorganizational
system) karena sistem
ini mengotomatisasi alur informasi antar-organisasi yang berbeda.
Sistem
manajemen hubungan pelanggan.
Perusahaan
menggunakan sistem manajemen hubungan pelanggan (custometer relantionship
management system-CRM) untuk mengelola hubungan mereka dengan pelanggan. CRM menyediakan informasi guna
mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan pelanggan di
bidang penjualan, pemasaran, serta
pelayanan untuk mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasan pelanggan, serta
mempertahan pelanggan. Informasi
yang disediakan oleh CRM membantu perusahaan dalam mengidentifikasi, menarik
minat, dan mempertahankan konsumen yang paling memberikan keuntungan, menyediakan
pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan yang sudah ada, serta meningkatkan
penjualan.
Sistem
manajemen pengetahuan. Beberapa
perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik daripada perusahaan lainnya. Hal tersebut disebabkan mereka memiliki
pengetahuan yang lebih baik dalam menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa. Pengetahuan yang dimiliki perusahan ini
bersifat unik/khas, sulit
ditiru, serta dapat berpengaruh sebagai
keunggulan strategis jangka panjang. Sistem
manajemen pengetahuan (knowledge management system-KMS) memungkinkan
perusahaan menerima dan mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian
secara lebih baik. Sistem
ini mengumpulkan seluruh pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan
perusahaan, serta menbuat
pengetahuan dan pengalaman tersebut tersedia dimanapun dan kapanpun pada saat
dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Mereka
juga menghubungkan perusahaan ke sumber manajemen pengetahuan.
b.
Intranet dan Ekstranet
Intranet
dan ekstranet disebut sebagai perangkat altenatif untuk meningkatkan integrasi
dan kelancaran arus informasi antar perusahaan, dengan
pelanggannya beserta pemasoknya. Secara
sederhana intranet adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat di
akses oleh karyawannya saja. Istilah “intranet” mengacu
pada jaringan internal, yang
berbeda dengan internet yang merupakan jaringan umum yang menghubungkan tiap organisasi beserta jaringan
eksternal lainnya. Intranet
menggunakan teknologi dan teknik yang sama dengan internet, dan intranet sering kali nerupakan wilayah
akses pribadi/khusus kalangan karyawan saja pada situs web perusahaan yang
lebih besar. Demikian juga
ekstranet adalah situs web perusahaan yang dapat di akses oleh vendor dan
pemasok yang memiliki wewenang dan biasanya digunakan untuk mengoordinasikan
pengiriman persedian ke fasilitas produksi perusahaan tersebut. (Kenneth C.
Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 53-58)
3. E-Business, E-Commerce, dan
E-Government
Bisnis
elektronik (electronic business atau
e-business), mengacu
pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses
bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-business
meliputi aktifitas pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta kegiatan
koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis lainnya. E-business
juga meliputi perdagangan elektronik (elecktronik commerce atau e-commerce).
E-commerce
adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli
barang/jasa melalui internet. E-commerce
juga meliputi aktivitas yang mendukung transaksi tersebut, seperti periklanan, pemasaran, dukungan
konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran. E-government
mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk
memungkinkan pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor
swasta, dan instansi pemerintah terkait lainnya
secara digital.
Sebagai
tambahan,untuk meningkatkan kualitas pengiriman jasa pemerintahan, e-government
meningkatkan efesiensi kegiatan operasional pemerintah dan memperkuat peran
serta masyarakat dengan cara memberikan akses informasi secara lebih mudah dan
kemampuan saling berhubungan antar masyarakat lewat jaringan elektronis. Sebagai contoh, penduduk di suatu negara bagian dapat
memperbarui surat izin mengemudi (SIM) mereka atau mengajukan tunjangan
pengangguran secara online. Dan
internet telah menjandi perangkat yang sangat berguna untuk menyuarakan
kepentingan kelompok bagi tujuan politik, serta
pengumpulan dana. (Kenneth C.
Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 58-59)
C. Sistem untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
1. Kolaborasi
Kolaborasi
(collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan
bersama yang jelas. Kolaborasi
berfokus pada penyelesaian tugas ataupun misi, dan
biasanya digunakan pada organisasi bisnis, atau
organisasi lainnyan, atau
antara satu bisnis dengan bisnis lainnya. Karyawan
dapat berkolaborasi dalam kelompok-kelompok informal yang bukan merupakan
bagian resmi dari suatu struktur organisasi perusahaan, atau mererka dapat di bentuk menjadi
kelompok-kelompok resmi. Tim
(team) memiliki sebuah misi khusus yang diberikan oleh seseorang dalam suatu
organisasi bisnis.
Saat
ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi
lebih penting dibandingkan sebelumnya karena berbagai alasan.
a.
Mengubah sifat pekerjaan.
b.
Pertumbuhan bidang pekerjaan profesional.
c.
Mengubah struktur organisasi perusahaan.
d.
Mengubah ruang lingkup perusahaan.
e.
Menitikberatkan pada inovasi.
f.
Mengubah budaya kerja dan bisnis.
2.
Bisnis Jejaring Sosial
Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi
dengan memanfaatkan bisnis jejaring sosial (social business) menggunakan
platform jejaring sosial, yang meliputi Facebook, Twitter, dan perangkat sosial
yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan, pelanggan,
serta pemasok mereka. Perangkat ini memungkinkan pekerja untuk membuat profil,
membentuk kelompok, dan mengikuti perkembangan status anggota lainnya. Tujuan
dari bisnis jejaring sosial adalah untuk memperdalam interaksi dengan
kelompok-kelompok dari dalam dan luar perusahaan guna memperlancar dan
memperbaiki pendistribusian informasi, inovasi, dan pengambila keputusan. Kunci
utama dalam bisnis jejaring sosial adalah “percakapan”.
Tabel 2.2
Aplikasi Bisnis Jejaring Sosial
Aplikasi Bisnis Jejaring Sosial
|
Keterangan
|
Jejaring sosial
|
Terhubung lewat profil pribadi maupun organisasi bisni.
|
Sumber daya kerumunan orang
|
Memanfaatkan pengetahuan umum untuk menghasilkan
ide-ide dan solusi yang baru.
|
Penyebarluasan bidang pekerjaan
|
Mengoordinasikan proyek dan tugas-tugas serta
menciptakan konten secra bersama-sama.
|
Blog dan wiki
|
Memublikasi dan mengakses pengetahuan secara cepat,
mendiskusikan opini dan pengalaman.
|
Perdagangan sosial
|
Berbagi opini mengenai pembelian atau berbelanja pada
perusahaan yang berbasis jejaring sosial.
|
File sharing
|
Meng-upload, menyebarluaskan, dan memberikan
komentar pada foto, video, audio, ataupun dokumen tertulis.
|
Social marketing (pemasaran melalui jejaring sosial)
|
Menggunakan media sosial dalam berinteraksi dengan
pelanggan, menampung pendapatan pelanggan.
|
Komunitas
|
Mendiskusikan topik di forum terbuka, membagikan
keahlian.
|
3.
Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring sosial
Tabel
2.3 Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Manfaat
|
Dasar Pemikiran
|
Produktivitas
|
Apabila orang-orang berinteraksi dan bekerja sama
secara bersama-sama, mereka mampu mendapat pengetahuan yang mendalam dan
menyelesaikan masalah lebih cepat, ketimbang orang-orang dengan jumlah yang
sama, bekerja secara sendiri-sendiri. Jumlah kesalahan dapat diminimalisir.
|
Kualitas
|
Orang-orang yang bekerja secara kolaboratif, dapat
saling mengoreksi kesalahan lebih cepat daripada mereka yang bekerja
sendiri-sendiri. Kolaboratif dan penggunaan tekonologi sosial akan
mempersingkat waktu perancangan dan produksi.
|
Inovasi
|
Orang yang bekerja secara bersama-sama dapat
mendatangkan ide yang inovatif tentang produk, layanan, serta administrasi,
ketimbang mereka yang bekerja secara terisolasi (sendiri-sendiri).
|
Custumer service (layanan pelanggan)
|
Orang yang bekerja bersama-sama menggunakan perangkat
perangkat kolaborasi dan jejaring sosial dapat menyelesaikan masalah dan
keluhan pelanggan lebih cepat dan efektif daripada mereka yang bekerja secara
terisolasi.
|
Kinerja keuangan (keuntungan, penjuaklan, dan
pertumbuhan penjualan)
|
Sebagai hasil dari semua hal yang disebutkan
sebelumnya, perusahaan yang kolaboratif, memiliki penjualan, pertumbuhan
penjualan, dan kinerja keuangan yang lebih unggul.
|
4.
Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif
Budaya bisnis dan proses bisnis yang kolaboratif sangat
berbeda. Manajer senior bertanggung jawab mencapai hasil, namun bergantung pada
kelompok karyawan dalam menerapkan dan mencapai hasil tersebut. Kebijakan,
produk, perancangan, proses, dan sistem-sistem berhubungan erat dengan
kelompok-kelompok pada tiap tingkatan dalam organisasi dalam merancang,
menciptakan, dan membangun. Anggota tim diberi penghargaan atas kinerja mereka,
baik secara tim maupun individu. Fungsi dari manajemen tingkat menengah adalah
untuk membentuk tim, mengoordinasikan pekerjaan, dan mengawasi kinerja.
Budaya bisnis dan proses bisnis dalam organisasi bisnis
lebih bersifat sosial. Dalam sebuah budaya yang kolaboratif, manajemen senior
membangun kolaborasi dan tim kerja sebagai bagian penting dalam organisasi dan
biasanya ia juga menerapkan budaya kolaborasi antar pejabat senior di dalam
organisasi bisnis tersebut.
5.
Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis
Jejaring Sosial
a.
Surel dan Pesan Instan (Instan Messaging-IM)
Surat elektronik-surel (electronic mail-e mail)
dan pesan instan (termasuk pesan singkat) telah menjadi perangkat utama dalam
berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menghubungkan pekerjaan. Perangkat lunak
yang mereka rancang, beroperasi pada komputer, telepon seluler, dan perangkat
genggam nirkabel lainnya, dan dilengkapi fitur untuk saling berbagi file di
samping mengirim pesan.
b.
Wiki
Wiki adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna yang
tidak memiliki pengetahuan dalam bahasa pemrograman dan pengembangan web untuk
berkontribusi dan mengubah isi tulisan dan gambar. Wiki yang paling terkenal
adalah wikipedia. Wiki adalah perangkat yang sangat berguna bagi perusahaan
dalam menyimpan serta saling berbagi pengetahuan dan wawasan.
c.
Virtual Worlds
Virtual worlds seperti Second Life adalah 3D yang dihuni
oleh penduduk/warga yang telah menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan
diri mereka, yang dikenal sebagai avatar. Manusia-manusia nyata yang diwakili
oleh avatar bertemu, berinteraksi, dan saling berbagi ide secara virtual,
menggunakan gerak tubuh, chat box conversation (kotak untuk mengetik
kalimat yang akan di sampaikan ke lawan bicara), dan komunikasi suara
(memerlukan mikrofon).
d.
Platform Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Saat ini, tersedia produk perangkat lunak yang
menyediakan platform (landasan program dalam beroperasi) multifungsi untuk
kolaborasi dan bisnis jejaring sosial diantara kelompok-kelompok karyawan yang
bekerja di berbagai lokasi berbeda. Platform paling banyak digunakan adalah
konferensi audio berbasis/menggunakan internet (internet based audio
conferencing) dan sistem videoconferencing (pertemuan tatap muka
lewat video secara online), layanan perangkat lunak online,
seperti Google Apps/Google Sites, cyberlockers, sistem-sistem kolaborasi
untuk perusahaan, seperti Lotus Notes dan Microsoft SharePoint, serta perangkat
jejaring sosial untuk perusahaan seperti Salesforce, Chatter, Microsoft Yammer,
Jive, serta IBM Connections dan SmartCloud for Business. (Kenneth C. Laudon,
Jane P. Laudon, 2017: 59-66)
Tabel 2.4 Fitur
Kolaborasi dari Google Apps/Google Sites
Kapabilitas dari Google Apps/Google Sites
|
Deskripsi
|
Google Calendar
|
Pribadi dan berbagi kalender, banyak ragam kalender.
|
Google Gmail
|
Layanan surel online gratis dari Google, dengan
kemampuan akses dari telepon genggam.
|
Google Talk
|
Pesan instan, teks suara, dan obrolan suara (voice
chat).
|
Google Docs
|
Pemrosesan microsoft word secara online, perangkat
lunak presentasi secara elektronik, kertas kerja, gambar, edit online,
berbagi, menerbitkan.
|
Google Sites
|
Situs kolaborasi tim untuk berbagi dokumen, jadwal,
kalender, pencarian dokumen, penciptaan grop wiki.
|
Google Drive
|
Menawarkan penyimpanan online sebanyak 5 GB gratis
untuk 30 tipe dokumen sama halnya dengan gambar dan video HD, para pengguna
dapat menciptakan dan mengedit beberapa tipe dokumen secara online dan
mensinkronisasikan file-file tersebut dengan semua perangkat mereka,
kemampuan untuk melihat, memberikan komentar, atau mengedit file
didasarkan pada hak penggunaan yang berbeda-beda dan menjaga file
secara pribadi.
|
D.
Fungsi Sistem Informasi di Dalam Bisnis
Hampir di setiap perusahaan bahkan yang
terkecil sekalipun, departemen sistem informasi (information system managers)
adalah kelompok resmi dalam struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam
memberikan jasa/peleyanan di sektor teknologi informasi. Departemen sistem
informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras, perangkat lunak,
penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastruktur TI yang
dimilik perusahaan. Departemen sistem
informasi terdiri atas para spesialis seperti :
1. Pemrograman (programmers)
adalah spesialis yang dilatih mengenai hal-hal teknis secara mendalam, yang
menulis rangkaian perintah dalam suatu program untuk komputer.
2. Analisis sistem (systems
analysis) melambangkan hubungan utama antara kelompok sistem informasi
dengan seluruh kelompok lainnya dalam perusahaan.
Manajer sistem informasi (information systems managers)
adalah pemimpin dari tim pemrograman dan analisis, manajer proyek, manajer
fasilitas, manajer telekomunikasi ataupun spesialis database. (Kenneth C.
Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 71-72)
E. Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business
Terdapat dua
faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam
e-business. Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business
atas strategi keseluruhan perusahaan. Dan faktor kedua adalah kemampuan untuk
menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang
dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun yaitu:
1. Validitas
Validasi kedua pihak dalam suatu transaksi harus dapat
menyatakan keaslian identitas kedua belah pihak untuk memastikan bahwa
transaksi tersebut valid dan sah.
2. Integritas
Integritas kedua pihak dalam suatu transaksi harus yakin
bahwa informasi yang di pertukarkan akurat dan tidak diubah selama proses
transaksi.
3. Privasi
Privasi atau keberhasilan transaksi bisnis dan informasi
apa pun yang dipertukarkan dalam transaksi tersebut harus disimpan dengan baik,
jika diinginkan oleh salah satu pihak. (Marshall B. Romney dan
Paul John Steinbart, 2006: 70)
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Proses bisnis
adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau
jasa. Teknologi baru dapat betul-betul mengubah
arus informasi, sehingga memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses dan
berbagi informasi, mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara
berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan
hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan. E-business
sekarang dipandang sebagai transformasi struktur bisnis yang mengubah cara dan
model bisnis untuk bersaing mendapatkan laba.
2.
Sistem-sistem
untuk kelompok manajemen yang berbeda diantaranya yaitu sistem
pemrosesan transaksi dan sistem
untuk intelijen bisnis. Sistem untuk membuat perusahaan saling terhubung yaitu aplikasi perusahaan, intranet
dan ekstranet. Bisnis elektronik (electronic
business atau e-business), mengacu pada penggunaan teknologi
digital dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu
perusahaan. E-commerce
adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli
barang/jasa melalui internet. E-government
mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk
memungkinkan pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor
swasta, dan instansi pemerintah terkait lainnya
secara digital.
3.
Kolaborasi (collaboration)
adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang
jelas. Saat ini, banyak perusahaan
meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis jejaring sosial (social
business) menggunakan platform jejaring sosial, yang meliputi Facebook,
Twitter, dan perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan
dengan karyawan, pelanggan, serta pemasok mereka.
4.
Departemen sistem informasi (information system
managers) adalah kelompok resmi dalam struktur organisasi yang bertanggung
jawab dalam memberikan jasa/peleyanan di sektor teknologi informasi. Departemen
sistem informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras, perangkat lunak,
penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastruktur TI yang
dimilik perusahaan.
5.
Terdapat dua
faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam
e-business. Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business
atas strategi keseluruhan perusahaan. Dan faktor kedua adalah kemampuan untuk
menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang
dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun yaitu validitas, integritas, dan
privasi.
B.
Saran
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, semoga
dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan e-business harus terus
dikembangkan lagi agar para konsumen menjadi lebih merasa puas atas semua
fasilitas yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono,
J. 2013. Sistem Teknologi Informasi Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Laudon,
K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital. Jakarta: Salemba Empat.
Romney,
M.B dan Steinbart, P.J. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar